Menteri Pertanian Amran Tetapkan Harga Singkong Rp1.350

Jakarta – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350 per kilogram.

Keputusan ini disampaikan usai rapat koordinasi bersama pengusaha tapioka dan Paguyuban Petani Singkong Lampung Timur di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara petani dan industri tapioka.

“Keputusan ini diambil agar petani tetap mendapatkan harga yang layak, sementara industri tetap bisa berjalan dengan baik. Kami ingin agar kedua pihak diuntungkan,” ujarnya.

Ketua Paguyuban Petani Singkong Lampung Timur, Maradoni, menyambut baik keputusan tersebut, meski tetap berharap potongan rafaksi bisa lebih kecil.

“Kami mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap nasib petani singkong. Namun, kami berharap potongan rafaksi bisa ditekan hingga 10 persen agar petani lebih sejahtera,” kata Maradoni.

Sementara itu, Ketua Pansus Tata Niaga Singkong DPRD Lampung, Mikdar Ilyas menjelaskan, untuk besaran potongan atau rafaksi belum dapat diputuskan. Kementerian Pertanian akan menurunkan tim untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu ke lapangan.

“Potongan kita minta 15 persen tapi supaya adil dari Kementan besok akan menurunkan dari Dirjen yang membidangi untuk mengecek berapa kadar aci pastinya singkong ini,” jelasnya.

Mikdar mengatakan jika dalam rakor tersebut perusahaan yang hadir sempat mengeluh dan tidak sepakat dengan harga yang ditetapkan.

“Perusahaan tadi sempet ngeluh tapi Menteri tegas tidak boleh, selama ini mereka sudah untung sehingga ini saatnya membantu petani. Jadi harus ikuti dan siapapun yang melawan akan langsung berhadapan dengan Kementrian Pertanian,” jelasnya.

Mikdar juga mengatakan jika dalam rapat tersebut Kementrian Pertanian sepakat untuk menghentikan impor tapioka serta impor tepung jagung.

“Kementrian langsung stop impor, langsung dibuatkan surat ke Kementerian Perdagangan. Dan ini untuk impor tepung jagung juga karena salah satu pengganti dari tepung tapioka adalah produk hasil dari tepung jagung,” kata Mikdar.

Be the first to comment

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*