Lampung Timur – Bupati Lampung Timur Hj. Ela Siti Nuryamah, S.Sos.I., M.A., M.A.P menerima audiensi Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung Timur, di ruang Kerja Bupati, pada Senin (19/5/2025) Sore.
Pertemuan ini bentuk serius Pengurus SMSI dalam kolaborasi yang membangun untuk Lampung Timur Berkemajuan dan makmur.
Dalam audiensi tersebut Eko Wahyuntoro menyampaikan berbagai program dan menjelaskan situasi pers saat ini.
Sebagai organisasi perusahaan media siber terbesar di Indonesia, dengan jumlah anggota lebih dari 1000 perusahaan pers di seluruh provinsi di Tanah Air dan Konstituen Dewan Pers. SMSI Lampung Timur saat ini beranggotakan 15 Perusahaan yang bernaung.
“Kami sangat mengapresiasi Bupati Lampung Timur Hj. Ela Siti Nuryamah yang telah menyempatkan waktu pada sore hari ini untuk bertemu Asosiasi Perusahaan Pers, SMSI Lampung Timur,” ujar Eko bersama jajaran Pengurus SMSI Lampung Timur.
“Pemerintah dan asosiasi perusahaan pers perlu menjalin kerjasama yang kuat untuk meningkatkan kualitas dan keberagaman informasi publik, serta mendorong pertumbuhan industri pers yang transparan dan berintegritas,” kata Eko.
Bupati Ela memberikan apresiasi atas berbagai inisiatif yang dijalankan oleh SMSI Lampung Timur.
“Saya perlu dukungan media, saya juga pengen bagaimana anggaran yang ideal untuk media melalui Kominfo, kami harus berkontribusi harus, tapi menyesuaikan,” ujar Bupati Ela di dampingi Kabid Media Dinas Komdigi.
“Tapi ya itu tadi geliat masyarakat disini untuk jadi wartawan itu tinggi. Waktu saya jadi anggota DPRD Lampung Timur masih puluhan tapi sekarang banyak banget ratusan, 283 yang daftar di Kominfo. Lalu yang WA, dari 50 nomor baru, 40 nya wartawan,” kata Ela.
Ela juga meminta Kominfo atau yang sekarang berganti nama Komdigi untuk mencari formula ideal, seperti apa pendanaan di Kominfo agar teman-teman media terfasilitasi tetapi beritanya juga jalan.
“SMSI penting, saya sangat perlu dengan media,” ujar Ela.
“Coba duduk bersama 11 asosiasi itu, nanti buat format ideal seperti apa, saya menerima informasi apapun karena bagian dari evaluasi dan gak anti kritik. Apabila ada kebijakan yang tidak pas ya di kritik aja,” tandasnya. (Riz)
Be the first to comment