BANDARLAMPUNG, PESONALAMPUNGNEWS.COM – Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA., mengatakan, penggunaan teknologi dan kecanggihan robot pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019 sudah memasuki revolusi industri 4.0.
“Kalau 4.0 basisnya adalah internet of things (IoT) dan big data, sedangkan 5.0 basisnya adalah humanoid dan artificial intelligent, yakni robot layaknya manusia dan kecerdasan buatan yang melebihi generasi ketiga,” kata Nasrullah di sela-sela pembukaan KRI 2019, Sabtu (6/4/2019).
Menurutnya, hal tersebut bisa dilihat dari teknologi yang digunakan. Dengan begitu, katanya, perlombaan cenderung lebih maju dan masuk dalam revolusi industri 5.0.
Karena itu melalui kontes robot ini diharapkan dapat membangun karakter manusia bukan robot sehingga bisa membangun cita, cita terhadap bangsa indonesia,” kata dia.
“KRI 2019 dapat menambah robot bangsa di internasional hingga dapat bersaing dengan bangsa, bangsa di dunia jadi kontes robot ini bukan sekedar kontes tapi bernuasa pembelajaran pembentukan jati diri dan akan menjadi bekal,” kata kepala lembaga layanan pendidikan tinggi wilayah II prof Dr slamet Widodo.
Peserta KRI merupakan calon peserta intelektual d masa yang akan datang menjadi akademik yang mampu berpestasi di basis teknologi karna sekarang semua serba IT maka saya berharap kemenristekditi dapat memperhatikan para mahasiswanya,” kata dia.
Acara tersebut di hadiri kepala Dinas pendidikan Provinsi lampung Drs Sulpakar, MM, Ketua yayasan pendidikan Teknokrat Dr H Mahatir Muhamad,SE,MM, dan dewan juri KRI 2019 Pemimpin perguruan Tinggi pembimbing, peserta KRI dan siswa SMK, SMA dan MA se Bandar Lampung. (Anita)
Be the first to comment