Bantuan Seragam Sekolah Salah Satu Program Unggulan Lampung Barat Hebat Menuai Perbincangan Hangat

LAMPUNGBARAT, PESONALAMPUNGNEWS.COM – Setelah Pemerintah menetapkan kebijakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu pendukung untuk menuntaskan program Wajar Dikdas 9 Tahun, ternyata kebijakan BOS tersebut belum mampu menjamin seluruh anak-anak untuk dapat sekolah, terutama bagi anak-anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin.

BOS yang diberikan kepada lembaga penyelenggara Wajar Dikdas setara SD/MI dan SMP/MTs hanya mampu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus dikeluarkan masyarakat, tetapi tidak mampu untuk membebaskan seluruh biaya pendidikan, sehingga banyak siswa miskin yang tidak sanggup atau melanjutkan pendidikannya karena harus mengeluarkan biaya untuk buku, transportasi, seragam Sekolah, sepatu, buku tulis atau biaya lainnya yang tidak dapat dipenuhi dari dana BOS.

Sementara kita semua melihat bahwa mayoritas siswa berasal dari keluarga kurang mampu bahkan dapat dikategorikan miskin. Salah satu Pendukung Untuk keberlanjutan pendidikan, dalam hal ini pemerintahan kabupaten lampung barat melalui dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud), meluncurkan salah satu program unggulan yakni pembagian seragam sekolah geratis untuk Siswa/siswi SD/MI serta SMP/MTS.

Program ini merupakan bentuk kepedulian agar seluruh anak tidak perlu khawatir untuk bersekolah sehingga tidak ada lagi anak putus sekolah di Kabupaten Lampung Barat.

Bantuan  yang diberikan kepada siswa miskin di tingkat Sekolah Dasar SD/MI hingga Sekolah menengah pertama SMP/MTS, diharapkan dapat membantu sebagian siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu/miskin dalam membiayai sekolah.

Seperti yang di sampaikan dari beberapa Orang Tua/wali murid yang mendapatkan bantuan tersebut, “Sebagai orang tua kami sangat bersyukur, anak kami dapat bantuan seragam sekolah gratis 3 setel, seperti topi dan ikat pinggang bantuan ini sangat membantu keluarga kami,” ungkap beberapa wali murid.

Mengenai program pembagian seragam gratis, kini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan ibu-ibu karena untuk program tersebut pemerintahan kabupaten lampung barat untuk pendanaan nya bukan nilai sedikit, karena program ini adalah salah satu program unggulan pemerintahan kabupaten lampung barat.

Dari hasil konfirmasi di lapangan, beberapa Kordinator wilayah (Korwil) yang saat ini menggantikan Unit pelaksana teknis Dinas (UPTD) di beberapa Kecamatan yang ada di lampung barat, mereka mengatakan tidak mempunyai arsip atau data siswa/siswi penerima bantuan seragam tersebut.

Beranjak dari perbincangan hangat di kalangan ibu-ibu dan keterangan Korwil di beberapa kecamatan, Menurut Mashuri yang membidangi program bantuan seragam gratis dinas pendidikan dan kebudayaan(Disdikbud) kabupaten lampung barat, Disaat hendak mengkonfirmasikan hal tersebut mashuri mengatakan, “Kawan kawan wartawan ini dari kemarin mau nanya nanyain semua,” kata dia, Rabu (24/4) disela akan di mulai konfirmasi oleh awak media.

Dilanjut Bantuan program seragam sekolah gratis di tahun 2018 tersebut, “Untuk tingkat Sd dan Mi = 4850 siswa, Nilai Kontrak 3.524.288.000 (Tiga Miliar lima ratus dua puluh empat jutadua ratus delapan puluh delapan ribu)Satu anak itu  mendapatkan 3 stel seragam, batik berikut celana, merah putih berikut atribut, topi, dasi sama ikat pinggang, pramuka berikut atribut, topi dasi, cincin termasuk atribut  perlengkapan lainnya. Untuk tingkat SMP = 4973 siswa dengan Nilai kontraknya 3.475.271.000 (Tiga Miliar Empat Ratus Tujuh Puluh Lima Juta, Dua Ratus Tujuh Puluh Satu ribu),” kata dia.

Untuk program seragam gratis menghabiskan dana kurang lebih senilai 6,9 milar selain itu mashuri manambahkan dana ini langsung di cairkan oleh rekanan, Badan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah(BPKAD) langsung kerekening rekanan, bukan kita yang megang duit, Disamping itu anggaran tersebut ada dana yang di kembalikan ke kas daerah senilai 200 juta,” pungkasnya. (Sumalik)

 

Be the first to comment

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*