BANDAR LAMPUNG – Senin 20 Januari 2019 Pukul 19.00 WIB Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) STKIP PGRI Bandar Lampung kali Pertama menggelar acara Pagelaran Teater yang dilaksanakan di Taman Budaya Provinsi Lampung, 27 Juli 2019 menuai apresiasi dari kalangan Mahasiswa, Alumni Mahasiswa STKIP PGRI Bandarlampung.
Gelaran Acara yang dihadiri, Ketua STKIP PGRI Bandar Lampung Dr.Wayan Satria Jaya.,M.Si Beserta Pihak Civitas Akademik, Ustad Ismail Soleh ketua Majelis Rahmat Hidayat yang mewakili Ibu Walikota Bandar Lampung Eva Dwiyana,Ketua PGRI Provinsi Lampung.
Dalam Sambutannya Ketua STKIP PGRI Bandarlampung mengatakan meski Kegiatan ini merupakan kegiatan kali pertama tetapi dirinya cukup apresiasi atas terselenggaranya acara ini, saya selaku ketua STKIP PGRI Bandar Lampung berharap kepada segenap lapisan mahasiswa untuk berlomba lomba dalam menggali potensi kreativitas serta mengukir Prestasi Sebagai bentuk kecintaan terhadap almamater melalui Kreativitas tanpa Batas melalui Seni Teater”. Kata SangTokoh Pendidikan ini.
Hal Senada juga dikatakan Ustad Ismail Soleh dalam Sambutannya mewakili Ibu Walikota Bandar Lampung Eva Dwiyana ” pertama Bunda Eva Menyampaikan permintaan maafnya karna belum bisa menghadiri acara ini, hal kedua beliau menyampaikan bahwa dirinya berharap agar kedepan STKIP PGRI Bandar Lampung Menciptakan Mahasiswa yang memiliki kreativitas dan Prestasi yang nantinya memiliki daya saing dan mengharumkan Kota Bandarlampung” Ujar Ustad Ismail Soleh.
Menariknya Gelaran Pentas Seni yang di awali pemukulan gong sebagai sibolis di bukanya kegiatan ini yang Semestinya dilakukan Ketua STKIP PGRI Bandar Lampung tetapi dirinya meminta Langsung Ketua PGRI Suharto untuk membuka acara yang di sambut meriah oleh penonton yang hadir.
Dalam kesempatan berbeda Ketua Prodi PGSD STKIP PGRI Bandar Lampung yang Akrab dengan Sapaan Ambyah menerangkan bahwa Pagelaran Teater ini digelar sebagai salah satu bentuk pengaplikasian mahasiswa pada salah satu mata kuliah PGSD, mahasiswa dibebaskan berkreativitas dalam bentuk teaternya.
Namun, mereka tetap harus memperhatikan nilai-nilai Keindonesiaannya. Nilai-nilai tersebut dapat tecermin dari pesan yang disampaikan, properti yang digunakan, atau bahasa yang disampaikan. “Jadi, para mahasiswa dibebaskan untuk berekspresi saat pementasan teater. Akan tetapi, mereka pun harus membuat pementasan teater yang mengandung nilai-nilai moral dan pendidikan,” ujar ambyah .
Hal ini pun di Amini oleh Andri Wicaksono selaku Ketua pelaksana kegiatan ini dirinya memaparka bahwa Para peserta yang mengikuti gelaran Teater ini merupakan mahasiswa Mahasiswa Program Studi PGSD STKIP PGRI Bandarlampung
Dirinya pun berharap dari Paggelaran Teater ini mahasiswa, khususnya mahasiswa PGSD, dapat menerapkan ilmu-ilmu tersebut saat mereka nanti menjadi pendidik atau guru. Jika mereka sudah pernah tampil secara langsung, insyaallah ketika nanti mempraktikkan di depan kelas dan di hadapan para siswa, mereka berani dan percaya diri.
“Semoga acara ini dapat rutin diselenggarakan setiap tahun sebagai salah wadah untuk mengembangkan bakat dan kreativitas mahasiswa dalam bentuk seni dan sastra. Semoga kegiatan ini juga bisa menyasar pada seluruh mahasiswa FKIP, tidak hanya PGSD,” tutup Andri.
Dalam pantauan dalam gelaran acara yang menargetkan penonton sebanyak 300 orang ini ternyata di luar dugaan panitia, meski sempat di guyur hujan tetapi penonton yang menghadiri acara yang bertajuk Pentas Apresiasi Sastra “Opera 1001 Malam” tetap ramai di luar target sehingga banyak penonton yang tidak bisa masuk Ruang Teather Di Taman Budaya ini.
Be the first to comment