Banyak Korban Akibat Kasus DBD, DPRD Lampung Tengah Murka

Lampung Tengah – Lambannya penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) membuat Ketua dan Anggota DPRD serta beberapa Jurnalist setempat Geram.

Pasalnya, kasus BDB di Lamteng telah menelan beberapa korban nyawa. Namun hingga saat ini banyak pihak menilai Dinkes Lamteng Lamban dalam menangani penyakit DBD.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Sumarsono dalam grup Whatspp “Jurnalist, Pemda dan DPRD” Kamis 20 Februari 2020. Dirinya menyampaikan beberapa tempat yang telah terjangkit DBD seperti Kelurahan Gunung Sugih dan Kelurahan Seputih Jaya Kecamatan Gunung.

“Kadiskes Gunung Sugih Pasar banyak terjangkit DBD dan Opnam. Seputih Jaya juga begitu. Bandar Jaya Timur juga. Lihat Bandar Jaya Barat malah sampai swadaya karena lambanya aksi dan tindak lanjut dari Diskes,” beber Sumarsono.

Lanjutnya, Jika permasalahannya ada pada alat kenapa tidak dianggarkan. Jika masalahnya pada personal kenapa tidak dibsiapkan tenaga.

“Alkes jangan hanya jarum suntik yang habis pakai dan kalau beli Alkes fogging yang berkwalitas makanya. Pusing saya lihat rakyat saya sakit dan hanya di pakai sebagai alat pencitraan bukan di tangani dengan segera,” cetusnya dengan geram.

Terkait hal tersebut Kadis Kesehatan Kab. Lamteng memberikan komentar. Pihaknya telah melakukan tindakan untuk melayani masyarakat terkait DBD.

“Sudah ditindaklanjuti, kami responsif dan reaktif melayani masyarakat di bidang kesehatan,” ujar dr. Otniel.

Melihat tanggapan tersebut Yunisa Putra Anggota DPRD Lamteng Sekretaris DPD Partai Nasdem Lampung Tengah geram. Pasalnya, Salah satu korban meninggal dunia akibat DBD adalah Kakak kandung Yunisa. Dirinya geram atas penanganan DBD yang dulakukan oleh Dinkes Lamteng.

“Apa yang kamu ladeni, sudah meninggal dulu baru diladeni. Keponakan saya Kalau enggak secepatnya masuk Medikal nggak tau…Ayuk saya meninggal.. daribdemam berdarah,” ungkap Yunisa.

Hal serupa disampaikan Reza yang juga jurnalis di Lamteng. Dalam Chat Whatpp grup Jurnalist, Pemda dan DPRD, Reza mengungkapkan Dinkes jangan hanya beretorika, sebab, di Kampung Fajar Mataram Kecamatan Seputih Mataram ada yang terjangkit DBD dan telah di opnam di Rumah Sakit, namun belum ada tindakan dari dari Puskesmas setempat meski telah dilaporkan.

“Jangan cuma retorika pak kadis, di lingkungan saya di Kampung Fajar Mataram, Kecamatan Seputih Mataram sudah ada yg kena DBD sampe di opnam di rumah sakit. Tapi apa tindakannya, gak ada. Sudah di laporkan kepada kepala puskesmas, gak ada responnya juga sampe sekarang,” terang Reza. (Linda)

Be the first to comment

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*