Kepala Desa Campang Jaya Ajak Warga Putuskan Rantai Penularan Covid-19

Lampung Utara – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengimbau desa membuat pos jaga 24 jam untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Pos jaga ini juga bertugas mendata para perantau yang baru tiba dari luar daerah.

Seperti halnya yang dilakukan Kepala Desa Negeri Campang Jaya Kecamatan Sungkai Tengah Kabupaten Lampung Utara, Hardi Hamzah dibantu seluruh perangkat desa melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh pasiltas umum meliputi, balai Desa, mudollah, Masjid dan tempat ibadah lain di tujuh dusun dan dua belas RT yang ada di Desa Negeri Campang Jaya.

Kegiatan yang dihadiri Camat Sungkai Tengah Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Pengurus BPD tersebut juga sekaligus dirangkai dengan pengadaan ADP, PKT dan Trial pembuatan siring pasang.

Sementara dalam keterangan yang disampaikan Hardi Hamzah kepada pesonalampungnews.com, Kamis (23/4) kegiatan penyemprotan disinfektan dalam rangka pencegahan covid 19 tersebut menggunakan anggaran Dana Desa ( DD ) Negeri Campang Jaya tahun anggaran 2020 sesuai petunjuk dan instruksi Presiden Jokowi.

Ditambahkan Hardi Hamsah bila ada warga masyarakat yang baru datang dari luar kota agar supaya melapor ke desa sebelum masuk ke rumah dan berinteraksi dengan keluarga yang lain serta menahan diri untuk tidak keluar rumahcselama empat belas hari.

Hardi Hamzah mengatakan pos pencegahan penyebaran virus Corona ini harus dijaga selama 24 jam. Warga yang didata keluar-masuk di desa mendata warga yg baru pulang dari merantau dari luar daerah apakah orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) mengajak seluruh warganya untuk dapat membiasakan hidup sehat, dengan menjaga kebersihan badan dan lingkungan rumah serta membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah bepergian.

Untuk masyarakat yang akan berpergian diharapkan dapat menahan diri untuk tidak berpergian bila tidak ada urusan yang teramat penting guna mencegah penularan penyakit Korona yang saat ini menjadi penyakit yang sangat menakutkan. (Dedi)

 

Be the first to comment

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*