BANDARLAMPUNG, PESONALAMPUNGNEWS.COM–Silaturahmi kerja nasional (Silaknas) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), di Covention Hall Mahligai Agung Pascasarjana Universitas Bandar Lampung resmi ditutup, Penutupan Silaknas ICMI ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla, Sabtu (8/12/2018) siang.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap agar seluruh anggota ICMI dapat lebih memperkokoh kelompok keilmuan, jika tidak, didalam pertemuan hanya membahas politik. “Orang ICMI harus memperkuat kelompok keilmuan agar terbentuk organisasi yang kuat
Kalau tidak pertemuan politik yang membahas dukung siapa, itu berbulan-bulan, ekonomi kita kelupaan, sehingga politik menghadap yang punya ekonomi,” ungkap JK sebelum menutup Silaknas.
Jusuf Kalla menerangkan bahwa teknologi dan kewirausahaan harus menjadi topik utama dalam Silaknas ICMI.
” Setiap pertemuan harus membahas teknologi dan wirausaha, bagaimana cara mengajarkan masyarakat agar bisa menerima teknologi baru, agar dapat memakmurkan bangsa,” terangnya.
Jusuf Kalla menghimbau kepada seluruh anggota ICMI untuk menghasilkan pemikiran tentang memakmurkan rakyat, sehingga dalam pertemuan ICMI bukan membahas politik sosial semata.
“Besar harapan saya kita pada pertemuan akan datang disamping politik sosial ada juga yang mepresentasikan keilmuannya,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH mengungkapkan bahwa dalam Silaknas tahun ini menorehkan sejarah baru yaitu deklarasi Ikatan Cendikiawan Muslim Asean (ICMA).Negera-negara yang hadir sangat antusias karena menitik beratkan pada tiga pokok pengembangan.
“ Silaknas ini merupakan tonggak berdirinya ICMA, dari 11 negara yang bisa ikut sampai sekarang hanya timur leste, myanmar, kamboja. mereka sangat antisias karena pertemuan ini menekankan tiga hal, yaitu pentingnya kualitas sdm imtak dan imtek, menggerakkan roda ekonomi berkeadilan dan menyebarkan hidup rukun bernegara, ketiga hal tersebut akan diterapkan di negara mereka. Mudah-mudahan semangat ICMI terus menular, sehingga ICMI tidak menghilang dan menyumbang kemajuan bangsa,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Orwil Lampung M Yusuf Sulfarano Barusman menerangkan bahwa peserta Silaknas kali ini dihadiri 800 orang dari seluruh provinisi dan utusan luar negeri, serta sebelas negara Asean. Dari hasil Silaknas ini telah dirumuskan beberapa rekomendasi untuk semua pihak.
“ Jumlah peserta Silaknas sekitar 800 orang dari utusan masing-masing provinsi dan utusan dari luar negeri.Hasil Silaknas kita diskusikan selama dua hari, kami rumuskan rekomendasi ke semua pihak khususnya pemerintah terkait isu yang ada,” pungkasnya. (Sus)
Be the first to comment