BPS Sebut Kota Metro Menempati Peringkat Inflasi Terbaik 17 dari 82 Kota di Indonesia

METRO, PESONALAMPUNGNEWS.COM – Kota Metro menempati peringkat inflasi terbaik 17 dari 82 Kota Di Indonesia yang diamati perkembangan Inflasinya.

Hal ini diungkapkan Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Metro, Mimik Nurjanti dalam rapat rapat pembahasan inflasi bulan Februari 2019, Kota Metro di aula lantai 2 Badan Pusat Statistik (BPS)Kota Metro, Jum’at (1/3/2019).

Ia mengatakan dari 82 Kota di Indonesia yang diamati perkembangan harganya,13 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami Inflasi dan 69 Kota mengalami deflasi.

“Secara nasional, Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,98 persen dan inflasi terendah dialami Kendari sebesar 0,03 persen, Kota Metro pada Februari 2019 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 0,10 persen dan inflasi Year on Year (YoY) adalah sebesar 1,06 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua BPS Kota Metro itu mengungkapkan pada bulan Februari 2019, Kota Metro mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dikarenakan adanya penurunan indeks dari 139,63 pada Januari 2019 menjadi 138,58.

“Kota Metro sendiri mengalami deflasi sebesar 0,04, dua kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,0654 persen dan kelompok transpor,komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0269 persen,” kata Mimik Nurjanti.

“Kalau dari sektor komoditas yang dominan memberikan andil deflasi antaranya bawang,cabai,telur ayam,kentang,bensin,wortel dan daging ayam ras,” tambahnya.

Asisten II Pemerintah Kota Metro, Prayetno, menyampaikan hasil rapat tersebut pembentukan inflasi Kota Metro tak terlepas dari lima kelompok pengeluaran yang memberikan andil.

“kalau tadi ada dua kelompok yang memberikan andil dalam pembentukan deflasi, sebaliknya, ada lima kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan inflasi apa saja, yakni kelompok kesehatan sebesar 0,0161 persen,kelompok makanan antara lain minuman,rokok dan tembakau sebesar 0,0136 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0049 persen, kelompok perumahan,air,listrik,gas dan bahan bakar sebesar 0,0107 persen,” jelasnya. (Nanda)

Be the first to comment

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*