Penulis: Romzy Hermansyah.R
Beranjak dari hal hal yang terjadi selama ini, fenomena di dunia jurnalistik dan Media.
Me-Review Sejarah Pers dari era ke era, dari masa ke masa hingga saat ini, yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Trust Publik kepada Media/Pers mulai memudar. Banyak faktor penyebabnya.
Dalam hal ini, dituliskan terkhusus situasi kondisi dunia kejurnalistikan/media dan kekuasaan, politik.
Sadar tak sadar, ada terselip dalam tulisan ini, salah satu faktor mulai memudarnya kepercayaan publik terhadap media/pers. terlebih saat ini begitu nampak jelas.
Bahwasannya, adanya Kekuasaan, Pimpinan, Penguasa, Politik, yang buruk ada di mana – mana.
Mereka dapat dengan mudah Memanfaatkan kelemahan psikologis masyarakat, aparaturanya, bawahannya dan bahkan media serta awak medianya. Mereka juga mampu Memanipulasi untuk keuntungannya.
Ciri sistem kekuasaan, penguasa, pimpinan, politik yang buruk sangat nampak dan mudah diketahui, berkarakter lemah, haus pujian, selalu menyuguhan hal yg tentu nilainya membuat nama tetap baik, tak mau kritikkan, dan sebagainya.
Bahkan ciri itu, mereka juga mau menangani sebagian besar organisasi dengan menempatkan orang-orang andalan.
Kekuasaan yang di dominasi oleh kelompok, kerap bertanggungjawab telah mendorong para pemimpin mereka, sehingga membuat keputusan-keputusan sembrono dan tidak sehat, pada akhirnya keseluruhan organisasi teracuni, bahkan media dan awak media pun teracuni.
Dengan begitu, mereka yakin tidak ada resiko perbuatan mereka akan terbongkar dan di ungkapkan pers.
Bahkan dalam masyarakat yang sudah terbuka sekalipun, mereka yang kuat mendukung, atas dasar anggapan bahwa media atau pers terkondisikan.
kalaupun terancam terbuka, mereka, menerbitan undang-undang rahasia Negara yang sangat membatasi hak mendapat informasi dan mengeluarkan pendapat .
Sekali ini disampaikan, saat ini:
Pers Terbelenggu oleh Kekuasaan dan Politik
Mudah terpecah, mengelompokan, membentuk basis, saling menjatuhkan.
Perlu di ingatkan kembali bahwa;
Informasi adalah kekuasaan, semakin banyak orang yang memiliki informasi, pembagian kekuasaan semakin luas.
Peluang masyarakat mendapat informasi adalah faktor dasar bagi sistem integritas sebuah daerah atau negara.
Tanpa peluang itu, lembaga demokrasi kebanyakan, tidak akan dapat berjalan baik dan masyarakat tidak dapat menjalankan haknya.
Alat utama untuk menyuguh informasi pada masyarakat adalah media dan awak media yang independen dan bebas.
Memang, Independensi media adalah sebuah konsep yang sangat rumit.
Tapi, secara umum independensi adalah ide bahwa pers harus bebas dari bentuk campur tangan apapun ketika menjalankan dan mempraktekan profesinya.
Kebebasan Media sama pentingnya dengan peradilan yang independen, sebagai satu dari kekuasaan kembar yang tidak bertanggung jawab pada politisi.
Keduanya memainkan peran sebagai kekuasaan tandingan melawan hal yang melanggar, termasuk soal korupsi dalam siklus kerja program pemerintah.
Tingkat kebebasan media adalah tingkat yang dapat dicapainya untuk melaksanakan fungsi pengawasan masyarakat yang efektif atas perilaku pejabat publik.
Sama seperti legislatif yang harus mengawasi Eksekutif setiap hari.
Media/Pers juga mengawasi dengan seksama legislatif dan eksekutif (serta pihak-pihak lainnya yang memangku jabatan yang bersentuhan dengan wilayah publik).
Media/Pers memiliki peranan khusus dalam memerangi hal yang melanggar termasuk memerangi korupsi.
Bangkitlah Pers, Bersatulah
Tegakkan independen Pers,
Jangan Kita ciderai UU Pokok Pers,
Tegakkan Profesi Pers Sebagai Duta Informasi Rakyat
Pers Penyampai
Pers Penyiar
Pers Yang Berdaulat
Salam Transparansi
(AJOI)
Be the first to comment