BANDARLAMPUNG, PESONALAMPUNGNEWS.COM–Presiden Joko Widodo mengajak Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk memecahkan masalah berat yang terjadi belakangan ini di Indonesia. Hal tersebut diungkap saat memberikan arahan dalam Silaturahmi kerja nasional (Silaknas) ICMI di Mahligai Agung Convention Pasca Sarjana Universitas Bandar Lampung, Kamis 6/12/2018) malam.
Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa ICMI adalah kumpulan dari kalangan cendikiawan yang memegang teguh islam yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pihaknya mengajak ICMI berperan serta dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di Indonesia.
” ICMI dalah ormas bukan sembarang ormas, ICMI kumpulan kalangan cedikiawan yang memegang teguh islam yang menguasai pengetahuan dan teknologi, artinya ICMI berkumpulnya orang-orang hebat, untuk itu saya mengajak untuk memecahkan masalah yang berat, masalah berat kalau dipecahkan oleh orang hebat akan terpecahkan,” kata dia.
Joko Widodo melanjutkan bahwa permasalahan yang terjadi di Indonesia yaitu defisit dibidang perekonomian yang telah berpuluh-puluh tahun tak terselesaikan.
“Defisit transaksi berjalan, kita tak bisa terselasaikan sehingga menghambat laju pertumbuhan,” kata dia.
Joko Widodo memaparkan bahwa untuk melompat menjadi negara yang maju itu mudah, namun dibutuhkan terobosan untuk memecahkan masalah.
“Melompat menjadi negara maju itu mudah. Namun, untuk memecahkan masalah kita perlu terobosan dan potensial besar, baik sumber daya alam atau pun sumber daya manusianya,” paparnya.
Joko Widodo mengatakan bahwa disektor sumber daya alam, yaitu permasalah bauksit yang setiap tahun jutaan ton diekspor.
“35 dolar perton, disisi lain pabrik alumunium kita mengimpor ratusan alumuninan yang bersumber dari bauksit, kalau kita punya pengolahan bauksit kita gak perlu impor aluminan. Begitu juga kelapa sawit kita produsen terbesar, tapi kita menjual bahan mentahnya saja,” ucapnya.
Joko Widodo menjelaskan bahwa saat ini sudah dilakukan hilirisasi kelapa sawit sehingga bisa menghasilkan solar.
“Sekarang kita coba B20 nanti B50 hingga B100 agar kita mengurangi impor. Kita butuh hijarah, sehingga perlu cendikiawan ICMI berperan. Mulai tahun depan Indonesia akan memulai pembangunan yang bergeser ke sumber daya manusia. Karena kita memerlukan agen transformasi. Tanpa lompatan kita tidak mungkin mengejar perubahan dan sekarang hampir negara terkejut terkaget-kaget,” jelasnya.
Jokowi berharap agar ICMI dapat mywujudkan perubahan baik di tingkat nasional maupun daerah.
” Bertubi-tubi perubahan teknologi, ilmu pengetahuan secara cepat sehingga membutuhkan agen perubahan baik tingkat nasional dan daerah. Saya berharap ICMI berperan dalam hijarah ini,” pungkasnya.
Sementara, Ketua ICMI Orwil Lampung Yusuf S Barusman mengungkapkan bahwa ada 5 negara dari total 11 negara yang hadir dalam pembukaan Silaknas ICMI.
” Karena acara ini dimajukan sehari, maka baru 5 negara yang hadir pada pembukaan Silaknas ICMI, negara-negara tersebut antara lain, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Timur Leste, sisanya yang 6 negara akan hadir besok, seperti Singapore, Thailand, Filipina dan negara asean lain yang tergabung dalam Ikatan Cendikawan Muslim Asia (ICMA),” ungkapnya.
Yusuf Barusman menerangkan bahwa calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 dijadwalkan akan hadir untuk memberi materi kebangsaan pada acara ICMI besok.
” Sandiaga Uno dipastikan besok akan hadir sekitar jam 2 siang untuk memberikan materi kebangsaan dibidang ekonomi. Sedangkan Prabowo masih belum memastikan akan hadir besok, jika beliau hadir besok, dijadwalkan ia akan mengisi materi kebangsaan sekitar jam 10 pagi,” tutupnya. (Sus)
Be the first to comment